Pengalaman Pakai RAM Bekas selama 1 Tahun

Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel berjudul Upgrade PC. Tak terasa sudah 1 tahun PC saya diupgrade. Saya mengupgrade processor dan RAM. Processor saya yg sebelumnya pake Pentium Dual Core  diupgrade ke Core 2 Duo E8400 dan RAM nya yg sebelumnya 2 GB diupgrade ke 4GB. Untuk cerita selengkapnya bisa dibaca di sini.

Kali ini saya akan membagikan pengalaman saya pakai RAM bekas di PC saya selama setahun. Setahun yang lalu sekitar akhir Oktober 2019 Saya punya rencana upgrade RAM dan processor karena RAM PC saya waktu itu cuma 2GB. Bagi saya RAM segitu masih sangat kurang atau terlalu kecil apalagi kalau PC saya dibuat main game atau browsing bertab-tab. Setelah saya mengupgrade RAM PC saya masalah lain muncul dimana saya harus mengganti tipe Windows ke 64 bit karena saat itu saya masih pake Windows 32 bit.

Setelah pemakaian selama setahun RAM PC saya masih normal sebagaimana mestinya. RAM tetap terbaca 4GB. Jarang ditemukan masalah mengenai RAM tersebut. Kalaupun ada masalah paling cuma nggak terbaca saja dan itupun masih bisa diatasi dengan cara menggosok kuningan RAM dengan penghapus pensil.

Selama setahun ini software yang saya butuhkan atau gunakan semakin meningkat. Mulai dari upgrade ke Windows 10 64-bit, update Google Chrome, Oracle Virtualbox, emulator android seperti MEmu, software editing video seperti Filmora, hingga GTA SA. Dimana software tersebut memerlukan atau memakan RAM yg lumayan besar.

Saya menggunakan komputer setiap hari bahkan sampai hampir 24 jam. Kadang2 juga di sleep. Meskipun demikian RAM PC saya tetap normal jarang ada masalah. Karena RAM adalah komponen PC yang jarang rusak.

Berdasarkan pengalaman saya ini kesimpulannya adalah RAM bekas masih worth it untuk dipakai jika tidak ada budget untuk membeli RAM baru. Ini berdasarkan pengalaman saya saja. Pengalaman saya bisa saja berbeda dengan pengalaman orang lain.